Bingung saat akan develop software ?

Kebanyakan kita programmer – terutama para pemula – ketika diminta membuat suatu program tertentu misalnya program inventory pasti akan langsung duduk di depan komputer *dan* dijamin pasti kebingungan musti ngapain dulu :))

Solusinya….. Jangan langsung duduk di depan komputer untuk langsung coding… tapi mulai dari 5W +1H, di bawah ini….

* Why: Kenapa (why) aplikasi ini perlu dibuat, apa keuntungannya nanti bagi para penggunanya

* What: Apa saja (what) yang bisa dilakukan oleh aplikasi yang akan Anda buat, misalkan harus bisa mencatat data siswa, guru, nilai, jadwal, dst… dst… Diagram Use-Case di UML sangat membantu menjawab pertanyaan ini.

* Where: Dimana (where) aplikasi ini akan di-deploy, apakai pakai server khusus di sekolah bersangkutan atau sewa hosting, apakah aplikasinya harus diinstall di setiap client (desktop-based) atau cukup di server saja (web-based)

* When: Kapan (when) aplikasi ini mulai dan kapan harus selesai dibuat… detilkan jadwal pengerjaan di masing2 fitur yang akan kita buat sesuai penjabaran *what*

* Who: Tentukan siapa yang akan mengerjakan pembuatan aplikasi ini, perlukah bantuan orang lain? Siapa pula yang akan kita mintakan konsultasi tentang proses bisnis sekolah? Siapa pula user yang bisa kita tanyai untuk mengetahui detil day-to-day activity di sekolah?

Terakhir baru,
* How: Tentukan bahasa pemrograman yang akan kita pakai dan database apa yang akan kita pakai. buat desain aplikasi, sitemap, flowchart, alur proses manual serta desain databasenya

Setelah semua pertanyaan di atas terjawab… barulah mulai coding…

Happy analysis, design, and development

Ketika menerima cobaan ‘keterpurukan’.

Sebagai manusia yang masih tinggal dibumi pasti pernah mengalami cobaan berkali2.

Sedikit cerita :

Semua orang tentu mempunyai cita-cita yang tinggi tapi tidak selalu cita2 itu yang kita impikan kita dapat memperolehnya dengan mulus. Setalah selesai SMK saya mempunyai cita-cita yang sangat tinggi, ingin seperti pak habibi, ingin kuliah di universitas ternama bahkan kuliah dinegeri orang. sudah banyak usaha, dan doa sudah saya kerjakan. mulai dari belajar setiap hari, berdoa sampai akhirnya mengikuti testnya. tapi hasilnya nihilll, hmmmheehhh menghela nafas dengan rasa kecewa yang mendalam. kemudian saya masuk PABTI UM kebetulan pernah ikut lomba di kampus tersebut jadi agak mendapat potongan. setelah setahun berjalan kemudian saya ikut pendaftaran kembali, saya sangat berharap sekali, tapi hasilnya tetap nihill, hati saya sangat menangis sekali, kemudian saya segera mencari masjid untuk melaksanakan sholat setelah sholat saya puas2kan untuk menangis diahadapan Allah, kemudian saya lanjutkan membaca ayat2 Al-qur’an, sambil menangis sampai hati saya merasa dingin, disaat itulah saya mulai berfikir apa kesalahan saya selama ini, memang semua tidak bolel disandarkan pada mahluk dan duniawi. Hanya satu sandaran yaitu Allah. Pasti Allah setiap tindakan yang disertai mencari Ridlo Allah pasti mendapatkan pahala. Dari itu semua saya dapat manfaat dan hikmah dari keterpurukan. sehingga sekarang saya semakin kuat bersandar kepada Allah dan selalu melihat diri sendiri.

Jangan kembalikan apa yang telah kamu pinjam dari ku.

Allah maha kaya, maha adil, rizki orang sudah ada yang mengatur.

Segala puji bagi Allah tuhan semesta allam, yang telah memberikan rizki cukup kepadaku.

Sungguh senang jika saya bisa membantu sekitar saya dengan apa yang telah Allah karuniakan kepadaku, tapi itu hanya titipan yang kapan saja bisa diambil. Jika saya sudah merasa cukup dengan apa yang telah saya miliki maka dari itu saya cukup puas untuk memberikan yang telah orang lain pinjam (hutang) dari saya.